Meta Tolak Pembatasan Usia Medsos, Ajukan Solusi Alternatif

Meta Tolak Pembatasan Usia Medsos, Ajukan Solusi Alternatif

Berita Teknologi

16 Maret 2025

Meta menolak usulan pembatasan usia bagi pengguna media sosial yang tengah dibahas di berbagai negara. Perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini menilai bahwa aturan ketat terkait usia bukanlah solusi terbaik untuk melindungi anak-anak dan remaja di dunia digital. Sebagai gantinya, Meta mengusulkan pendekatan yang lebih fleksibel dengan penekanan pada edukasi dan fitur keamanan berbasis teknologi.

Meta Soroti Risiko Pembatasan Usia yang Ketat

Meta berpendapat bahwa kebijakan pembatasan usia yang terlalu ketat justru dapat membawa dampak negatif bagi anak-anak dan remaja. Dalam pernyataannya, perusahaan ini menegaskan bahwa banyak anak muda memanfaatkan media sosial untuk pendidikan, kreativitas, dan koneksi sosial yang positif.

Selain itu, Meta juga menyoroti tantangan dalam menegakkan aturan usia. Meskipun batas usia minimum sering diterapkan, banyak remaja yang tetap bisa mengakses platform dengan menggunakan informasi palsu atau akun yang dibuat atas nama orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pembatasan usia semata tidak cukup untuk mengatasi masalah keamanan digital bagi anak-anak dan remaja.

Usulan Alternatif dari Meta

Sebagai solusi, Meta mengusulkan peningkatan fitur keamanan berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu mengidentifikasi dan melindungi pengguna muda dari konten berbahaya. Perusahaan juga terus mengembangkan alat pengawasan bagi orang tua, seperti kontrol privasi yang lebih ketat dan notifikasi tentang aktivitas anak mereka di platform.

Selain itu, Meta juga mendorong kerja sama antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan literasi digital bagi anak-anak dan remaja. Dengan edukasi yang tepat, pengguna muda dapat lebih memahami risiko di dunia maya dan belajar menggunakan media sosial dengan lebih aman dan bertanggung jawab.

Kesimpulan

Meta tetap menolak aturan pembatasan usia yang ketat di media sosial, dengan alasan bahwa langkah tersebut belum tentu efektif dalam melindungi anak-anak dan remaja. Sebagai gantinya, perusahaan ini mengusulkan solusi berbasis teknologi dan edukasi yang dinilai lebih realistis untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman. Perdebatan terkait kebijakan ini masih berlangsung, sementara pemerintah di berbagai negara terus mencari solusi terbaik untuk mengatur penggunaan media sosial bagi anak muda.