13 Maret 2025
TikTok kembali mengambil langkah untuk meningkatkan keamanan digital bagi pengguna muda dengan menerapkan batasan waktu bermain. Mulai dari kebijakan terbaru ini, pengguna remaja akan secara otomatis dihentikan dari aplikasi setelah pukul 10 malam. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya TikTok dalam mengurangi dampak negatif penggunaan media sosial yang berlebihan di kalangan remaja.
Kebijakan Baru untuk Pengguna Remaja
Fitur pembatasan ini berlaku untuk pengguna di bawah usia 18 tahun. TikTok akan secara otomatis menghentikan akses aplikasi setelah pukul 10 malam untuk pengguna berusia 13–15 tahun, sementara pengguna berusia 16–17 tahun akan mengalami pembatasan pada pukul 11 malam. Setelah batas waktu tersebut, aplikasi tidak dapat digunakan hingga keesokan harinya.
Selain itu, TikTok juga memberikan opsi bagi orang tua untuk mengatur waktu penggunaan aplikasi anak-anak mereka melalui fitur Family Pairing. Dengan fitur ini, orang tua dapat memantau serta membatasi akses TikTok bagi anak mereka agar lebih sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhan keluarga.
Alasan di Balik Pembatasan Waktu
Keputusan TikTok untuk membatasi waktu penggunaan bagi remaja didasarkan pada berbagai penelitian yang menunjukkan dampak negatif penggunaan media sosial yang berlebihan. Kurangnya tidur akibat terlalu lama bermain media sosial dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental, termasuk menurunkan konsentrasi di sekolah serta meningkatkan risiko kecemasan dan stres.
TikTok menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Dengan adanya pembatasan waktu, diharapkan remaja dapat lebih mengontrol waktu penggunaan gadget dan memiliki keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Pembatasan akses TikTok bagi pengguna remaja di atas pukul 10 malam menjadi langkah signifikan dalam mendukung kesehatan digital generasi muda. Dengan fitur ini, TikTok berupaya menciptakan pengalaman penggunaan media sosial yang lebih aman dan seimbang, sekaligus memberikan kontrol lebih bagi orang tua dalam mengawasi aktivitas digital anak-anak mereka.